Pages

Monday 17 January 2011

Airmata Ini


Air mata ini kembali jatuh seperti saya yang kembali terjatuh disini
Jika saya boleh berharap, saya berharap setiap bulir air mata saya yang terjatuh ini pun perlahan meruntuhkan semua rasa saya ini
Hingga akhirnya ketika saya berhenti menangis nanti, saya pun berhenti memiliki rasa ini untuk awak..

Rasa yang menyesakkan dada
Rasa yang membuat saya melambung saat awak menyapa
Rasa yang membuat saya meninggi saat awak menanyakan kabar saya
Dan rasa yang seketika menjatuhkan saya saat saya tersadar bahwa awak hanyalah semu dalam mimpi saya saja karena telah ada ia dalam nyata hidup saya.


Menuju Titik Terang Itu


Aku terjatuh disini
Ingin rasanya aku menemukan satu titik terang itu di depan sana
Dan ketika kutemukan titik itu, ingin rasanya aku berlari menuju kesana
Tapi kakiku kaku
Aku mencoba menggerakkannya dan tetap tak bisa
Bagaimana cara aku menemukannya jika aku hanya terjatuh diam disini
Hei aku butuh seseorang untuk membantuku
Aku butuh seseorang untuk menuntunku
Aku butuh seseorang untuk menggenggam tanganku menuntunku kesana
Tapi apa yang bisa aku lakukan?
Aku hanya bisa disini menunggu
Aku menunggu tangan itu mengenggam tanganku dan menuntunku kesana
Tanganmukah yang akan menggenggamnya?
Kulihat kebelakang, ada sesosok bayangan yang menghampiriku
Apa itu kamu?
Kucoba mencari garis yang membentuk wajah dari bayangan itu
Tapi semua masih semu, tak jelas dan gelap
Aku tertunduk dan berharap
Berharap garis wajah itu membentuk wajah yang selama ini berputar di kepalaku
Membentuk garis wajahmu
Ya itu harapanku
Harapanku yang sama seperti aku berharap tangan yang akan menggenggamku itu adalah tanganmu
Harapanku yang sama seperti aku berharap tangan yang akan menuntunku itu adalah tanganmu
Harapanku yang sama seperti aku berharap tangan yang akan membantuku ketika ku terjatuh itu adalah tanganmu

Tapi jika takdir berkata lain?
jika garis wajah itu tak membentuk wajahmu?
Jika bukan tanganmu yang menggengamku?
Jika bukan tanganmu yang menuntunku?
Jika bukan tanganmu yang membantuku?

Ah sungguh aku tak pandai berandai-andai jika aku harus membayangkan bukan kamu yang disisiku
Karena jika bukan kamu yang di sisiku mungkin imajiku akan melayang dan menghilang bersamamu
Saat ini aku hanya ingin berharap dan berandai itu dirimu
Tapi jika bukan?
Biarkan Tuhan menjalankan peran terbaik-Nya untukku
Yang jelas aku tetap disini menunggu
Menunggu seseorang menggenggam tanganku dan berjalan mencari menuju titik itu berdampingan
Titik terang yang dapat menyempurnakan setengah agama kita

SuDDenLy

I don’t know… I just don’t know anymore…

      I guess in an ironic sort of way it could be funny. The older I get the younger I feel, but not in the good ways. So often I just find myself tired, worn out and broken in so many of places, the mark of time catching up on me. Yet now…now the things I once thought I knew the answers to just give me more questions and I wonder what I even knew to begin with.

      My life never used to seem this complicated before, I never seemed this lost before.  But now… now as the darkness of the empty room seems to encompass me I am left to wonder. Once this room seemed so full of life and happiness and joy. As I look around it now though it seems so hollow, drained, bare and devoid of comfort and all I am left with is this deep and abiding sorrow that seems to take over inside, this gnawing feeling at the bottom of my stomach that makes me weak, as if I just want to break down right here and right now and just cry out, just scream.


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...