Diam bukan bererti mati

Agak lama saya membiarkan fasa blog saya terhampar sunyi tanpa bicara atau kata nista tuk korang ketawakan, atau menjijikkan segala luahan rasa. Tanpa niat membiarkan statik emosi yang berceramuk, mempengaruhi terbengkalainya ceritera jiwa didalam blog saya ni. (cewahhh bahasa tak agak2..)

ya! saya akui yang...

saya mati bicara..

saya mati kata...

saya hilang ceritera...

saya tiada idea...

saya alpa peristiwa...

saya dungu seketika...

saya tumpul jiwa...

saya gundah rasa...

itu semua saya yang menjadikan otak kusut sunyi tanpa secalit huraian. maaf andai saya membuat siapapun terasa! tidak bermaksud sekali...tidak!!

hanya  mampu saya kata...saya perlukan ruang tuk diri ini mengenali jiwa sendiri.

senyum saya bukan beerti suka...

tawa saya bukan bermaksud gembira...

riang saya bukan berlagu ceria...

nyanyian saya bukan berdendang seloka...

atau

murung saya bukan beerti duka...

tangis saya bukan bermaksud lara...

hiba saya bukan berlagu derita...

sayu saya bukan berdendang mestapa...

saya pon tak pasti apa yang saya rasa! pelik bukan bila mana penelitian rasa berceramuk antara mereka...konflik jiwa yang sukar di mengertikan. otakkusut semakin serabut bila mana, sistem pemikiran berkonfrantasi dengan jiwa kacau yang amat bilau.

jadilah saya si cinta yang masuk air! aduh!

hanya ini yang mampu saya persembahkan dalam gejolak cas-cas porak poranda dalam jiwa dilaka saya menyepi...hanya luah rasa diri yang terasa berseorangan dan bersendirian.

yesterday i believed in something...

i believed that come what may, we would still make it till the end...

i believed if we search hard enough, we would find that silver lining behind every cloud...

i believed that it takes both rain and sunshine to make a rainbow...

i belived that in the end, it comes down to you and i...

but i also learnt yesterday how easily heart can change...

today, it made me wonder - maybe i never really had it at all...